Kamis, 14 Januari 2010

"The ANGEL"

Ternyata banyak "Malaikat" dimana-mana.
Ga terkecuali Tukang Ketoprak di depan kampus ku.
Dengan setelan tua, ia tersenyum kepadaku,
"Nunggu dijemput, neng?", ia bertanya.
"Iya, Pak. Lama banget", jawabku.
Ia tersenyum kembali dan berkata,"Duduk aja disini, cape kan harus berdiri terus".

Berselang 1 minggu berlalu..

Ia tetap berjualan di tempat yang sama, menunggu pelanggan-pelanggannya datang untuk membeli ketopraknya. Aku mendatanginya sebagai "Pelanggan". Betapa senangnya dia melihatku menghampirinya. Dengan senyumnya yang khas, ia menyapaku.
"Ketoprak 1, bang!", seruku.
"Siap, Neng".
"Pulang naik apa, neng? Nunggu lagi ya?".
"Nggak, bang, kayaknya naik taksi deh hari ini. Ga ada yang jemput".

Brrrr....

Hujan deras menghantam tenda kecilnya. Aku merapat berteduh ditendanya.
"Aduh, jadi basah ya neng?", liriknya.
Aku hanya tersenyum simpul menanggapi tegurannya.
"Pulangnya gimana nih?", gumamku.

Tak lama kemudian, ia sudah menyelesaikan ketoprak pesananku. Hujan masih tetap saja mengguyur dengan derasnya. Wajah bingungku mungkin terlihat olehnya. Ia langsung saja menembus hujan deras itu dan menunggu taksi untukku. Aku hanya terdiam melihatnya seperti itu. Dibalik punggungnya yang sudah mulai bongkok, aku melihat HATI MALAIKAT didalamnya. Akhirnya tak lama sesudah itu, taksi yang kami tunggu datang juga. Dengan masih basah kuyup, ia menghampiriku dan berkata, "Neng, taksinya udah ada".
Masih terdiam, aku diantarnya sampai pintu taksi.
Aku benar-benar terharu.
Kata terakhir yang aku ucapkan hanya terima kasih padanya. Senyumnya benar-benar tulus meninggalkan bekas dihatiku.

Akankah kita menjadi salah satu malaikat itu?
Dari situlah aku belajar menghargai segala sesuatu, tak terkecuali menghargai arti dari KEBAIKAN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar